Masih banyak orang yang memahami konsep Pecinta alam hanya sebatas
naik-turun gunung, susur pantai dan goa, serta ekspedisi alam. Namun sering tanpa
menyertakan semangat politis untuk menjaga lingkungan, apalagi
membelanya.
Berapa banyak mapala yang giat berkampanye menolak perampasan
kawasan-kawasan hijau oleh perusahaan tambang? Dan, siapa yang peduli
ketika hutan di gunung yang kerap mereka daki terancam digunduli oleh
korporasi? _____Whatever...???
Tranggulasi ILE-ILE pegunungan Boliyohuto. Foto By : Yuss Liuz 2015 |
Boliyohuto merupakan salah satu gambaran pegunungan dengan kekayaan alam yang murni masih terjaga kelestariannya. Boliyohuto memang tidak setinggi, Rinjani, Kerinci, ataupun Latimojong. Tetapi jangan salah, Boliyohuto memiliki daya tarik sendiri pada saat menjelajahi-nya. Kenapa ??, karena Boliyohuto masih sangat jarang didatangi oleh para pecinta alam ataupun para penggiat pecinta Alam yang ada di Indonesia.
Saya berpendapat jika gunung ini sudah terekspos dan terpublikasi keberadaan-nya, Bagaimana nasib gunung ini ke depannya setelah 2 atau 3 tahun ?. Masih sama seperti pada saat saya daki ataukah kelestariannya sudah hilang akibat para pecinta alam yang tidak bertanggung jawab ?.
Hasil Observasi ekspedisi :
1. Ketinggian Boliyohuto
Ketinggian Boliyohuto pada umumnya berdasarkan informasi dari google dan dari wikepedia adalah 2065 mdpl. Tetapi berdasarkan hasil penelusuran dengan GPS yang kami pegang selama ekspedisi, Boliyohuto memiliki ketinggian 2056 mdpl, dengan puncak tertinggi adalah ILE-ILE.
Ketinggian Boliyohuto pada umumnya berdasarkan informasi dari google dan dari wikepedia adalah 2065 mdpl. Tetapi berdasarkan hasil penelusuran dengan GPS yang kami pegang selama ekspedisi, Boliyohuto memiliki ketinggian 2056 mdpl, dengan puncak tertinggi adalah ILE-ILE.
2. Letak Astronomis :
00° 53' 08.9'' LU - 122° 30' 24.6'' BT
3. Letak Geografis :
Secara
geografis Boliyohuto dibagi menjadi 2 wilayah geografis, yaitu :
Sebelah utara berbatasan dengan Kec Sumalata kab. Gorontalo tepat-nya di dusun Kiki.
Sebelah selatan dengan kec. Paguyaman kabupaten Boalemo.
Sebelah utara berbatasan dengan Kec Sumalata kab. Gorontalo tepat-nya di dusun Kiki.
Sebelah selatan dengan kec. Paguyaman kabupaten Boalemo.
4. Vegetasi Hutan :
- TAKSON / Tumbuhan Klarifikasi Paku (Thallophyta )
- Kantong Semar / Nepenthes sp.
- Rotan ( Calamus Manna )
- Lumut ( Bryum )
- Pakis gulungan membuka ( Leptosporangiatee ).
5. Spesies Fauna :
- Monyet Hitam ( Macaca Nigra )
- Udang Air Tawar ( Macrobrachium Rosenbergii )
- Anoa Pegunungan ( Bubalus Quarlesi )
- Lintah ( Hirudo )
- Bajing ( Rubrisciarus )
6. Jenis Hutan :
Hutan pegunungan Boliyohuto jika ditinjau
dari segi iklimnya, termasuk ke dalam golongan Hutan Hujan Tropis. Dimana hutan ini
memiliki karakteristik berdaun lebat, berpohon besar tinggi dengan
temperatur suhu 25,1° - 11,1° celcius.
Hutan pegunungan Boliyohuto
juga ini termasuk Hutan Heterogen jika ditinjau dari segi jenis
tumbuhannya, karena memiliki vegetasi hutan bervariasi dan
bermacam-macam.
____________________________________________________________________________
Sekalipun ketinggian Boliyohuto tidak se-level Rinjani di Lombok, Latimojong di Enrekang Sulsel, Kerinci di Jambi dan Semeru di Malang. Tetapi, Kualitas Panorama Alam serta spesies satwa Boliyohuto masih diatas rata-rata dari gunung diatas, dan 100 % masih terjaga kelestarian-nya.
10 Days of silent.... Why ??
Karena, sebuah jawaban dari 10 hari kami membisu dengan :''Luka robek, memar, kuku terlepas, tusukan duri rotan disekujur tubuh pada saat membuat jalur dari kaki gunung menuju puncak / Resection, menunjuk-kan bahwa gunung ini masih kurang di jamah manusia, serta vegetasi hutannya murni masih terjaga dengan baik.
Karena, sebuah jawaban dari 10 hari kami membisu dengan :''Luka robek, memar, kuku terlepas, tusukan duri rotan disekujur tubuh pada saat membuat jalur dari kaki gunung menuju puncak / Resection, menunjuk-kan bahwa gunung ini masih kurang di jamah manusia, serta vegetasi hutannya murni masih terjaga dengan baik.
Kado Boliyohuto. |
Memang, kami adalah Orang-orang kedua menjelahi gunung ini setelah sebelum-nya Mapala Motolomoia dan crew memijakkan kaki untuk pertama kalinya di puncak tertinggi ILE-ILE pegunungan Boliyohuto pada tahun 2014. Tetapi alhasil, jalur yang mereka buat saat itu dengan jejak berupa string / ikatan tali, tebasan pada batang pohon, maupun susunan batu di sepanjang sungai. Sedikit-nya, banyak yang lenyap entah apa penyebab-nya.
Akan tetapi, untungnya rekan-rekan dari Mapala Motolomia masih menyimpan file salinan jalur orientasi medan mereka di GPS, dan PETA seputar Pegunungan Boliyohuto, yang kami pinjam sebagai bahan acuan dan referensi untuk melaksanakan kegiatan ekspedisi ini.
Kegiatan ekspedisi Boliyohuto ini sebenarnya adalah bagian dari program kerja badan pengurus Mapala Aestetica Fakultas sastra Universitas Negeri Manado ( UNIMA) Tondano - Sulut. Terlaksana-nya kegiatan ini juga tidak terlepas dari simpati dan kerjasama para Mapala UNIVERSITAS NEGRI GORONTALO dan SAR GORONTALO sebagai fasilitator alat dan bantuan logistik selama kegiatan ini berlangsung.
Salah satu bantuan Snack Biskut dari SAR Gorontalo. |
Mapala Aestetica yang beranggotakan 4 orang dipromotori oleh Tedong sebagai koordinator, dengan personil lainnya adalah Gerald, Stefani, dan Ocil saat itu. Tiba di kota Gorontalo tepatnya disekretariat MPA ALASKA tanggal 17 Juli 2015 menjelang lebaran idul Fitri. Ada jeda waktu sekitar 2 minggu Tim ini terbentuk, sebelum pelaksanaan kegiatan itu jatuh pada tanggal 30 Juli 2015.
Ini disebabkan karena agenda pertama mereka ialah ''penelitian terhadap Masyarakat adat POLAHI'' sebelum ekspedisi Boliyohuto, dijadwalkan lebih awal berlangsung sebelum kegiatan ekspedisi ini.
Selain itu, kondisi Stefani salah satu personil dari Mapala Aestetica yang mengalami Haid saat itu, tidak memungkinkan untuk turun lapangan dengan kondisi durasi hari yang sangat cepat. Makanya, schedule di undur berdasarkan saran dari teman-teman yang ada di Mapala Alaska saat itu.
28 Juli 2015.
Sempat terjadi permasalahan personil yang ingin berangkat di tanggal ini. Tim yang sudah dibentuk oleh Tedong dengan tambahan personil pendamping, sempat hilang akal akibat salah satu personil pendamping dari Mapala Motlomoia yang satu-satunya mengetahui jalur ke sana, berhalangan berangkat disebabkan adanya urusan keluarga dari individu yang bersangkutan.
29 Juli 2015.
Pusing tujuh keliling personil Mapala Aestetica merajuk mimpinya ke Boliyohuto, akibat kabar buruk pemicu soal gagal berangkatnya salah satu personil pendamping di hari itu. Perdebatan pun terjadi diantara personil Mapala Aestetica maupun personil pendamping lainnya saat itu.
Selain itu, para personil yang akan berangkat sama sekali masih kurang percaya diri dan masih takut melakukan ekspedisi ini, sekalipun mereka sudah dibekali peralatan Nadar, dan lain sebagainya. Saya yang pada saat itu sedang online didepan laptop hanya bisa tersenyum dalam hati, melihat mereka adu argument menyelesaikan permasalahan itu.
Selain itu, para personil yang akan berangkat sama sekali masih kurang percaya diri dan masih takut melakukan ekspedisi ini, sekalipun mereka sudah dibekali peralatan Nadar, dan lain sebagainya. Saya yang pada saat itu sedang online didepan laptop hanya bisa tersenyum dalam hati, melihat mereka adu argument menyelesaikan permasalahan itu.
Tedong, salah satu personil dari penyelenggara kegiatan (MAPALA AESTETICA) menghampiri saya saat itu, yang lagi berada ditepi kolam sementara asyik bermain dengan Hammock. Tedong menanyakan kepada saya soal kesiapan, ''apakah bisa saya menjadi pendamping tambahan dan turut terlibat dalam kegiatan ekspedisi mereka, soalnya Qionk dari mapala alaska juga gagal berangkat karena adanya undangan kegiatan music untuk bandnya saat itu". Saya sempat diam sejenak ketika pertanyaan itu dilontarkan kepadaku.
50 : 50 saya berfikir dalam hati untuk kembali bergelut dengan gunung saat itu. dilandaskan karena panggilan pekerjaan yang saya hadapi takut terganggu nantinya. Disuatu sisi, saya juga adalah tamu disini yang tujuannya hanya merepotkan tuan rumah,''pikirku dalam hati saat itu.
Akhirnya, Pukul 15.20 wita saya putuskan untuk mengikuti ekspedisi tersebut. Dan setelah saya diberikan kepercayaan memimpin breefing evaluasi kegiatan perencanaan esok hari-nya, terbentuklah Tim dengan jumlah personil 8 orang yang terlibat dan ikut ambil bagian dalam kegiatan itu.
Ke 8 personil itu adalah sebagai berikut :
- Tedong ( Mapala Aestetica Fak. Sastra Unima, Tondano - Sulut )
- Gerald ( Mapala Aestetica Fak. Sastra Unima, Tondano - Sulut )
- Stefani ( Mapala Aestetica Fak. Sastra Unima, Tondano - Sulut )
- Ocil ( Mapala Aestetica Fak. Sastra Unima, Tondano - Sulut )
- Orin ( Mpa Alaska FT UNG )
- Ilham Tulen ( Mpa Alaska FT UNG )
- Vecky ( Mpa Lomaya Fak Sastra UNG ), dan
- Saya sendiri ( Mahapati Makassar ).
Selanjutnya, untuk masalah Kronologis perjalanan tanggal 30 Juli 2015 s/d 06 Agustus 2015 tidak akan saya bahas secara panjang lebar dalam artikel ini, melainkan saya hanya berupaya mencoba untuk mempersingkat cerita ini dengan memuat gambar foto yang ada. Soalnya butuh proses yang lama, jika kronologis perjalanan ini ingin di bahas tahap demi tahap.
Peran saya juga dalam kegiatan ekspedisi ini, hanyalah sebagai pendamping sekaligus diberikan kepercayaan sebagai penanggung Jawab Tim selama dilapangan.
30 JULI 2015
Aktivitas Persiapan dari lokasi start sekertariat Alaska, sementara perjalanan, hingga tiba di dusun Kiki, kec. Sumalata.
30 Juli 2015 pkl 17.25 wita.
Tiba di lokasi tujuan camp I ( Dusun Kiki ). Saya dan Tim sempat berbincang-bincang dengan kepala desa dan warga setempat.
Peran saya juga dalam kegiatan ekspedisi ini, hanyalah sebagai pendamping sekaligus diberikan kepercayaan sebagai penanggung Jawab Tim selama dilapangan.
30 JULI 2015
Aktivitas Persiapan dari lokasi start sekertariat Alaska, sementara perjalanan, hingga tiba di dusun Kiki, kec. Sumalata.
Foto bersama sebelum trip |
Breefing sejenak |
Doa Bersama |
Lagi menikmati suasana mobil transportasi |
Menyempatkan waktu ke Pantai Dunu |
Tiba lokasi Tujuan (Sumalata ). Rumah saudara Qionk. |
30 Juli 2015 pkl 17.25 wita.
Tiba di lokasi tujuan camp I ( Dusun Kiki ). Saya dan Tim sempat berbincang-bincang dengan kepala desa dan warga setempat.
Rumah Sekdes |
31 Agustus 2015.
Pukul 08.00 s/d 16.00 Wita___ Perjalanan dimulai dari Dusun Kiki lokasi tambang, menuju lokasi Pos I yang dibuat oleh Tim kami.
01 Agustus s/d 02 Agustus 2015
Pukul 08.00 s/d 16.00 Wita___ Perjalanan dimulai dari Dusun Kiki lokasi tambang, menuju lokasi Pos I yang dibuat oleh Tim kami.
Istirahat Makan siang |
Lokasi vegetasi hutan menuju Pos I yang dibuat |
Foto personil ( Vecky Mpa sastra UNG) |
01 Agustus s/d 02 Agustus 2015
Pos I menuju pos II memakan waktu 2 hari dikarenakan erorr jalur disebabkan karena banyaknya tumbuhan lebat yang menutupi jalur trek lama. Akhirnya kami mengambil keputusan untuk membuat jalur trek baru di GPS (resection), sekalipun medan yang dihadapi begitu terjal serta kekejaman vegetasi alam yang merusak kulit kami.
Naik turun bukit, menyusuri Sungai dengan penyebrangan sampah tak membuat Tim putus asa melanjutkan ekspedisi.
Vegetasi Hutan menuju pos 2 |
![]() | ||||||||||||||
Lokasi pos 2 |
![]() |
Santai sejenak |
02 Agustus 2015 s/d 05 Agustus 2015.
Lagi - lagi saya dan Tim menghadapi eror perjalanan dari Pos 2 menuju pos 3. Trek yang kami buat di GPS untuk tidak terlalu jauh dari daerah air, agar tim tidak mengalami dehidrasi pada saat resection. Melenceng drastis dari jalur menuju puncak, dan memakan waktu yang cukup lama untuk kembali ke jalur trek normal karena medan yang dilalui sangatlah xtreme.
Disamping itu, saya dan Tim sempat terhadang cuaca yang buruk karena BADAI, yang mengakibatkan saya dan Tim mengakhiri penelusuran dan memilih untuk melakukan Camp darurat di sekitar lereng pegunungan dengan medan yang landai saat itu.
Di hari berikutnya, peristiwa naas sama pun terjadi. Hampir sama dengan peristiwa dihari sebelumnya. Akan tetapi, tanggal 04 september 2015 ini adalah merupakan hari yang sangat tidak mungkin dilupakan oleh semua personil Tim. Karena dihari tanggal 04 Agustus s/d 05 Agustus 2015, selain Tim resection. Tim juga mengalami dehidrasi hebat yang mengharuskan saya dan rekan-rekan harus melakukan Survival Air, 1hari 8 jam, hingga menjelang pukul 17.18 wita tanggal 05 September kami sampai di daerah air, tepatnya di bawah Pos III saat itu.
![]() |
Survival Air dengan pemanfaatan Lumut |
Kami kegilaan dan tanpa banyak, berlari dengan cepatnya pada saat menemukan air di sungai yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi Camp pos III saat itu. Bahkan saya sempat jatuh ke dasar lubang sungai, akibat tergesa-gesa menghampiri sungai tersebut karena rasa haus akan dehidrasi yang tidak tertahankan lagi saat itu.
Lokasi camp Pos III. |
Aktivitas Tim di Pos III |
Tanggal 06 Agustus 2015.
Menuju puncak ILE- ILE pegunungan Boliyohuto 2056 mdpl.
Pukul 11.00 wita saya dan Tim memulai aktivitas menuju puncak Ile-Ile setelah sebelumnya sempat melakukan aktivitas memasak dan Breakfast. Dengan perjalanan 1 km yang memakan waktu sekitar 1 jam lebih dengan kondisi medan sepenuhnya Trekking. Akhirnya saya dan Tim tiba dipuncak ILE-ILE.
Ada yang melakukan aktivitas berfoto bersama di puncak, dan adapula yang memasak kopi untuk diminum bersama-sama setelah melakukan aktivitas berfoto ria bersama di puncak.
Sujud syukur beribu-ribu kali tak henti-hentinya saya ucapkan saat itu, ketika saya dan Tim telah berada di puncak. Sejenak saya berfikir dalam hati, andai kegiatan mereka tidak tembus puncak saat itu ???. Bagaimana respon dari setiap pihak yang terlibat di dalam-nya, yah ??.
Hahaha... Tapi sudahlah, toh Rencana Tuhan yang menentukan jalan hidup kita masing-masing''.
Tanggal 07 Agustus 2015, kami meninggalkan puncak dan pos III - menuju pos II guna melakukan camp tambahan disitu. Dan Selanjutnya, keesokan hari akhirnya kami kembali ke kaki gunung, dusun Kiki sore harinya.
Hingga berakhirnya petang menjadi malam, dan berakhirnya kegiatan ini, sampai tibanya kami di kota Gorontalo dengan selamat dan dalam keadaan sehat walafiat.
Kerinduan akan kebersamaan ini tidak akan kami lupa, selama yang mahakuasa masih memberikan kami nafas kehidupan untuk menikmati dunia ini.
Kalimat terakhir dari saya mewakili Tim :
Jika banyak tindakanku yang tidak selaras dengan alam,
Maka, jangan sebut aku Pecinta Alam.''
Jika banyak keluhan yang kukeluarkan saat mendaki.
Maka jangan sebut aku Pendaki Gunung.''
Sekian____
Salam Lestari / MP.XIV.07.128
Menuju puncak ILE- ILE pegunungan Boliyohuto 2056 mdpl.
Pukul 11.00 wita saya dan Tim memulai aktivitas menuju puncak Ile-Ile setelah sebelumnya sempat melakukan aktivitas memasak dan Breakfast. Dengan perjalanan 1 km yang memakan waktu sekitar 1 jam lebih dengan kondisi medan sepenuhnya Trekking. Akhirnya saya dan Tim tiba dipuncak ILE-ILE.
![]() |
Boliyohuto puncak Ile-Ile 2056 mdpl Foto By : Yuss Liuz |
Sujud syukur beribu-ribu kali tak henti-hentinya saya ucapkan saat itu, ketika saya dan Tim telah berada di puncak. Sejenak saya berfikir dalam hati, andai kegiatan mereka tidak tembus puncak saat itu ???. Bagaimana respon dari setiap pihak yang terlibat di dalam-nya, yah ??.
Hahaha... Tapi sudahlah, toh Rencana Tuhan yang menentukan jalan hidup kita masing-masing''.
Tanggal 07 Agustus 2015, kami meninggalkan puncak dan pos III - menuju pos II guna melakukan camp tambahan disitu. Dan Selanjutnya, keesokan hari akhirnya kami kembali ke kaki gunung, dusun Kiki sore harinya.
Hingga berakhirnya petang menjadi malam, dan berakhirnya kegiatan ini, sampai tibanya kami di kota Gorontalo dengan selamat dan dalam keadaan sehat walafiat.
Kerinduan akan kebersamaan ini tidak akan kami lupa, selama yang mahakuasa masih memberikan kami nafas kehidupan untuk menikmati dunia ini.
Tim ekspedisi Sulawesi |
Kalimat terakhir dari saya mewakili Tim :
Jika banyak tindakanku yang tidak selaras dengan alam,
Maka, jangan sebut aku Pecinta Alam.''
Jika banyak keluhan yang kukeluarkan saat mendaki.
Maka jangan sebut aku Pendaki Gunung.''
Sekian____
Salam Lestari / MP.XIV.07.128
Tidak ada komentar:
Posting Komentar