Rahasia Membuat Alur Cerita Fiksi Yang Menarik
Bagaimana membuat alur cerita yang menarik?
Jawab dulu pertanyaan berikut, Anda ingin membuat alur cerita atau menentukan alur cerita?
Ada tiga jenis alur dalam sebuah cerita :
Sebelum mulai menulis, tentukan terlebih dulu alur mana yang mau Anda gunakan.
Jadi, jangan dulu berpikir untuk MEMBUAT alur cerita, tapi fokuslah untuk MENENTUKAN alur cerita terlebih dahulu! Got it?
Contoh :
“Kisah seorang anak gadis yang memergoki ibunya selingkuh dengan pria lain.”
Bagaimana jika menggunakan alur progresif?
Bagaimana jika menggunakan alur gabungan?
Ini menggunakan kombinasi dari kedua alur sebelumnya, disini penulis perlu skill yang baik untuk membuat alur tetap hidup tanpa membingungkan para pembaca. Karena alur gabungan ini lebih cenderung membuat bingung para pembaca, apalagi bagi pembaca yang sedikit lemot. Jadi perhatikan pemilihan kalimat saat transisi alur dari maju ke mundur dan juga dari mundur ke maju.
Jawab dulu pertanyaan berikut, Anda ingin membuat alur cerita atau menentukan alur cerita?
Ada tiga jenis alur dalam sebuah cerita :
- Pertama, alur maju atau progresif.
- Kedua, alur mundur atau regresif.
- Ketiga, alur gabungan atau alur maju dan mundur.
Sebelum mulai menulis, tentukan terlebih dulu alur mana yang mau Anda gunakan.
Jadi, jangan dulu berpikir untuk MEMBUAT alur cerita, tapi fokuslah untuk MENENTUKAN alur cerita terlebih dahulu! Got it?
Contoh :
“Kisah seorang anak gadis yang memergoki ibunya selingkuh dengan pria lain.”
Bagaimana jika menggunakan alur progresif?
Anda
bisa mulai ceritakan momen-momen saat gadis itu menemukan tanda-tanda
bahwa ibunya selingkuh, berlanjut pada cerita saat sang gadis menemukan
bukti yang menguatkan dugaannya, kemudian lanjut ke dalam momen saat
dimana ia memergoki ibunya. Disini terjadi klimaks. Berikutnya resolusi
dari konflik cerita di atas. Sang gadis kecewa dan marah, sedangkan
ibunya mencari cara untuk meminta maaf, sampai akhirnya hubungan mereka
renggang.
Bagaimana jika menggunakan alur regresif?
Anda
bisa mulai dengan cerita saat ibu dan sang gadis berjauhan, saat
hubungan mereka renggang. Ini membuat pembaca penasaran, “memang apa
yang terjadi sebelumnya? Kok ibu dan anak ini bertengkar.” Kemudia
cerita berlanjut ke momen dimana sang anak memergoki ibunya yang sedang
berduaan dengan pria lain yang bukan ayahnya. Cerita terus berlanjut ke
waktu sebelum ibunya selingkuh. Disini momen yang diceritakan adalah
konflik pertama kali yang membuat sang ibu melakukan perselingkuhan,
misalnya karena sang ibu bertemu dengan seorang pria yang lebih kaya
dari suaminya saat itu.
Begitulah penulisan alur regresif.
Begitulah penulisan alur regresif.
Ini menggunakan kombinasi dari kedua alur sebelumnya, disini penulis perlu skill yang baik untuk membuat alur tetap hidup tanpa membingungkan para pembaca. Karena alur gabungan ini lebih cenderung membuat bingung para pembaca, apalagi bagi pembaca yang sedikit lemot. Jadi perhatikan pemilihan kalimat saat transisi alur dari maju ke mundur dan juga dari mundur ke maju.
Kelebihan dari alur gabungan ini, cerita sangat mungkin untuk menyentuh
emosi pembaca. Karena kombinasi antara rasa penasaran yang kemudian
terjawab, lalu muncul lagi alur baru yang membuat penasaran lagi, lalu
terjawab lagi, dan seterusnya.
Tarik ulur! Ya, itulah formulanya.
Tarik ulur! Ya, itulah formulanya.
Jadi, bagaimana?
Sudahkah Anda sekarang menentukan alur yang mana yang akan Anda gunakan untuk menulis cerita fiksi Anda? Jika sudah silakan tulis dan selesaikan sekarang!
Kami yakin, saat Anda membaca tulisan ini, artinya Anda sedang bersemangat untuk menulis kemudian termotivasi untuk menyelesaikan tulisan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar